This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 29 September 2011

devinisi komunikasi

Dilihat dari jenis Interaksi dalam komunikasi, komunikasi dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik.

Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).

Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
Redding yang dikutip Muhammad (2004, p. 159-160) mengembangkan klasifikasi komunikasi interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau pemeriksaan dan wawancara.
a. Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah mempunyai ikatan emosional yang kuat.
b. Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara sederhana. Tipe komunikasi tatap muka penting bagi pengembangan hubungan informal dalam organisasi. Misalnya dua orang atau lebih bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar organisasi seperti isu politik, teknologi dan lain sebagainya.
c. Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari yang lain. Misalnya seorang karyawan dituduh mengambil barang-barang organisasi maka atasannya akan menginterogasinya untuk mengetahui kebenarannya.
d) Wawancara adalah salah satu bentuk komunikasi interpersonal di mana dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Misalnya atasan yang mewawancarai bawahannya untuk mencari informasi mengenai suatu pekerjaannya.

Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :

a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.

b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari
atau didalami melalui interaksi interpersonal.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku
Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak
menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

e. Untuk Bermain Dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita.

f. Untuk Membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya.

Efektivitas Komunikasi Interpersonal
Efektivitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).( Devito, 1997, p.259-264 ).

1. Keterbukaan (Openness)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan.
Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).

2. Empati (empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

3. Sikap mendukung (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.

4. Sikap positif (positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.
Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

5. Kesetaraan (Equality)
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan,
ketidak-sependapatan dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl rogers, kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.

Rabu, 28 September 2011

Hipovolemia

Dalam fisiologi dan kedokteran , hipovolemia (juga hipovolemia) adalah keadaan penurunan volume darah , lebih spesifik, penurunan volume plasma darah . Dengan demikian komponen intravaskular kontraksi volume (atau kehilangan volume darah akibat hal-hal seperti pendarahan atau dehidrasi), tetapi, karena juga adalah yang paling penting, hipovolemia dan kontraksi volume kadang-kadang digunakan secara sinonim.

Hipovolemia ditandai dengan garam (natrium) deplesi dan dengan demikian berbeda dari dehidrasi , yang didefinisikan sebagai hilangnya berlebihan air tubuh .
Penyebab umum dari hipovolemia yang dehidrasi , perdarahan , muntah, parah luka bakar dan obat vasodilator biasanya digunakan untuk mengobati hipertensi individu. Jarang, hal itu mungkin terjadi sebagai hasil dari donor darah , berkeringat,dan konsumsi alkohol. Hal ini juga umum selama operasi karena penggunaan anestesi, nihil-oleh-mulut, dan di- operasi pendarahan. Sebuah kista ovarium pecah terkait dengan (PCOS - sindrom ovarium polikistik) dapat menyebabkan perdarahan internal yang parah, menyebabkan syok hipovolemik.
Gejala klinis mungkin tidak hadir sampai 10-20% dari total seluruh volume darah yang hilang.

Hipovolemia dapat diakui oleh takikardia , tekanan darah berkurang, dan tidak adanya perfusi sebagaimana dinilai oleh tanda-tanda kulit (kulit menjadi pucat) dan / atau pengisian kapiler pada dahi , bibir dan bantalan kuku . Pasien mungkin merasa pusing, pingsan, mual, atau sangat haus. Tanda-tanda ini juga karakteristik dari sebagian besar jenis syok .

Perhatikan bahwa pada anak-anak, kompensasi dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi meskipun artifisial hipovolemia. Anak-anak biasanya akan mengkompensasi (menjaga tekanan darah walaupun kehilangan volume darah) untuk jangka waktu lebih lama dari orang dewasa, tetapi akan memburuk dengan cepat dan sangat begitu mereka lakukan mulai decompensate. Ini adalah alasan lain (selain dari volume darah awal yang lebih rendah) yang bahkan kemungkinan perdarahan internal pada anak-anak harus hampir selalu ditangani secara agresif.

Juga mencari tanda-tanda jelas perdarahan eksternal sementara mengingat bahwa orang bisa berdarah sampai mati internal tanpa kehilangan darah eksternal.

Juga mempertimbangkan kemungkinan mekanisme cedera yang mungkin menyebabkan perdarahan internal seperti organ internal pecah atau memar. Jika dilatih untuk melakukannya dan situasi memungkinkan, melakukan survei sekunder dan memeriksa dada dan perut untuk nyeri, deformitas, menjaga, perubahan warna atau pembengkakan. Perdarahan ke dalam rongga perut dapat menyebabkan memar pola klasik tanda abu-abu Turner atau tanda Cullen .
Sebagian besar sumber menyatakan bahwa ada 4 tahap syok hipovolemik,Namun beberapa sistem lain yang ada dengan sebanyak 5 tahap.

Para 4 tahap kadang-kadang dikenal sebagai pementasan "Tenis" dari syok hipovolemik, sebagai tahap 4% volume kehilangan darah meniru nilai dalam permainan tenis:. 15, 15-30, 30-40, 40 Hal ini pada dasarnya sama seperti yang digunakan dalam mengklasifikasikan perdarahan oleh hilangnya darah.
Tahap 1
Sampai dengan 15% penurunan volume darah (750 ml)
Dikompensasi oleh penyempitan pembuluh darah tempat tidur
Tekanan darah dipertahankan
Tingkat pernapasan normal
Kulit pucat
Status mental yang normal kecemasan sedikit
Normal kapiler isi ulang
Urin normal

[ sunting ] Tahap 2

15-30% volume darah kerugian (750-1500 mL)
Cardiac output tidak dapat dipertahankan oleh penyempitan arteri
Takikardia> 100bpm
Peningkatan tingkat pernafasan
Tekanan darah dipertahankan
Peningkatan tekanan diastolik
Persempit pulsa tekanan
Berkeringat dari stimulasi simpatis
Sedikit cemas / Restless
Kapiler tertunda isi ulang
Urine output dari 20-30 ml / jam

[ sunting ] Tahap 3

30-40% volume darah kerugian (1500-2000 mL)
BP sistolik jatuh ke 100mmHg atau kurang
Klasik tanda-tanda syok hipovolemik
Ditandai takikardia> 120 bpm
Takipnea> 30 bpm
Penurunan tekanan sistolik
Perubahan status mental (kebingungan, kecemasan, agitasi)
Berkeringat dengan dingin, kulit pucat
Kapiler tertunda isi ulang
Urine output dari sekitar 20 mililiter / jam

[ sunting ] Tahap 4

Kerugian yang lebih besar dari 40% (> 2000 ml)
Takikardia ekstrem (> 140 ) dengan nadi lemah
Diucapkan takipnea
Sistolik secara signifikan menurunkan tekanan darah dari 70 mmHg atau kurang
Penurunan tingkat kesadaran, letargi, koma
Kulit berkeringat, dingin, dan sangat pucat (sekarat)
Absen kapiler isi ulang
Urin diabaikan
Hipovolemia kecil dari penyebab diketahui bahwa telah benar-benar dikontrol (seperti sumbangan darah dari seorang pasien sehat yang tidak menderita anemia) dapat diatasi dengan istirahat awal untuk sampai setengah jam. Cairan oral yang mencakup gula moderat dan elektrolit yang dibutuhkan untuk mengisi ion natrium habis. Selanjutnya saran untuk donor adalah untuk makan makanan padat yang baik dengan protein untuk beberapa hari berikutnya. Biasanya, ini akan melibatkan volume cairan kurang dari satu liter , meskipun hal ini sangat tergantung pada berat badan. Orang yang lebih besar dapat mentolerir kehilangan darah sedikit lebih dari orang kecil.
Hipovolemia yang lebih serius harus dinilai oleh dokter.
pertolongan pertama

Perdarahan eksternal harus dikontrol oleh tekanan langsung. Jika tekanan langsung gagal, tourniquet harus digunakan dalam kasus perdarahan yang tidak dapat dikontrol oleh tekanan langsung. Jika dibiarkan selama lebih dari 8 jam, penggunaan tourniquet dapat membunuh semua jaringan di bawah ini aplikasi pada anggota badan, membuat amputasi diperlukan.

Militer AS sekarang menunjukkan menerapkan tourniquet ke ekstremitas perdarahan pertama, karena tekanan langsung biasanya tidak menghentikan pendarahan. Teknik lain seperti elevasi dan titik-titik tekanan biasanya gagal sepenuhnya.

Jika pertolongan pertama perdarahan internal yang penyedia mengakui ukuran hidup menabung untuk mengambil adalah untuk segera meminta bantuan darurat.
Bidang perawatan

Oksigen darurat harus segera digunakan untuk meningkatkan efisiensi suplai darah yang tersisa pasien . Intervensi ini dapat menyelamatkan nyawa .

Penggunaan cairan intravena (infus) dapat membantu kompensasi untuk volume cairan yang hilang, tetapi cairan IV tidak dapat mengangkut oksigen dalam cara bahwa darah bisa, bagaimanapun pengganti darah sedang dikembangkan yang dapat. Infus koloid kristaloid atau IV juga akan mencairkan cairan faktor pembekuan dalam darah, meningkatkan risiko perdarahan. Ini adalah praktek terbaik saat ini untuk memungkinkan hipotensi permisif pada pasien yang menderita syok hipovolemik baik untuk memastikan faktor-faktor pembekuan tidak terlalu diencerkan tetapi juga untuk menghentikan tekanan darah yang artifisial diangkat ke titik di mana ia "pukulan mematikan" gumpalan yang telah terbentuk.

Rumah Sakit pengobatan

Jika hipovolemia itu disebabkan oleh obat-obatan, administrasi penangkalnya mungkin sesuai tetapi harus hati-hati dipantau untuk menghindari kejutan atau munculnya pra-kondisi yang ada .

Penggantian cairan yang bermanfaat dalam hipovolemia tahap 2, dan diperlukan dalam tahap 3 dan 4. transfusi darah ditambah dengan perbaikan bedah adalah pengobatan definitif untuk hipovolemia yang disebabkan oleh trauma . Lihat juga diskusi tentang kejutan dan pentingnya memperlakukan kejutan reversibel sementara itu masih bisa dimentahkan.

Untuk pasien yang mengalami syok hipovolemik di rumah sakit penyelidikan berikut akan dilakukan:

Tes darah: U + Es/Chem7, DPL, Glukosa, Cross-pertandingan
Vena Tengah Line / Tekanan Darah
Arteri Line / Gas Darah Arteri
Pengukuran urin (melalui kateter kemih)
Tekanan darah
Saturasi Oksigen SpO2

Intervensi berikut akan dilakukan:

IV akses
Oksigen yang dibutuhkan
Bedah perbaikan pada lokasi perdarahan
Inotrope terapi ( Dopamin , Noradrenalin )
Plasma beku segar / darah secara keseluruhan
Hipovolemia secara historis disebut desanguination (dari bahasa Latin sanguis, darah), yang berarti kehilangan besar darah. Istilah ini banyak digunakan oleh Hippocrates dalam pengobatan tradisional dipraktekkan dalam peradaban Yunani-Romawi dan di Eropa selama Abad Pertengahan. Kata itu mungkin digunakan untuk menggambarkan kurangnya kepribadian (oleh kematian atau kelemahan) yang sering terjadi setelah seseorang mengalami perdarahan atau kehilangan darah masif.

Dalam kasus di mana hilangnya volume darah jelas disebabkan oleh perdarahan (sebagai lawan, misalnya, dehidrasi), kebanyakan praktisi medis dari sekarang lebih suka istilah exsanguination untuk kekhususan yang lebih besar dan descriptiveness, dengan efek bahwa istilah yang terakhir ini sekarang lebih umum dalam konteks yang relevan.
Dalam The Simpsons "episode Feud Darah "(7F22: Season 2, Episode 22), C. Luka bakar Montgomery menderita serangan hipovolemia, dijelaskan oleh Dr Julius Hibbert sebagai "hypohemia, 'darah rendah' ​​berarti"; penulis menciptakan istilah yang kedua menyindir proliferasi istilah medis untuk kondisi yang kompleks dengan mudah describable dalam bahasa Inggris. Para penulis menggunakan akar yang sama terjadi pada elemen pertama dan terakhir dari hipovolemia, dengan menambahkan h menjadi transliterasi dari napas tanda ditempatkan di atas awal alpha dari akar kata Yunani - [h] Tujuan-ketika elemen yang terjadi pada awal kata atau (dalam kata-kata bahasa Inggris yang diciptakan dari akar Yunani, tetapi tidak dalam Yunani klasik ) setelah sebuah elemen yang berakhir dengan vokal.

Dalam film horor Saw V , dua korban masing-masing dipaksa untuk memberikan 5 liter AS (2370 mL) darah, menghasilkan gejala nyata terlihat dari hipovolemia.

hypervolemia

Hipervolemia: Sebuah peningkatan abnormal dalam volume darah atau, tegasnya, peningkatan abnormal dalam volume darah plasma . Dari hiper- + Volume + emia (darah).
Hipervolemia, atau cairan yang berlebihan, adalah kondisi medis di mana ada terlalu banyak cairan di dalam darah.
HIPERVOLEMIA dapat terjadi ketika pasien menerima penggantian cairan yang berlebihan atau enema keran air atau berulang, lebih jarang, lebih dari minuman cairan dieliminasi. Karakteristik kelebihan volume cairan termasuk pembengkakan yang jelas, lokal atau umum, berat badan, kongesti paru dengan sesak napas yang menyertainya, ortopnea, dan suara nafas abnormal, sebuah asupan cairan lebih besar dari output; distensi vena leher, dan perubahan dalam vena sentral dan arteri pulmonalis tekanan.
, Kelebihan volume cairan (FVE) mengacu pada perluasan isotonik dari CES yang disebabkan oleh retensi air dan natrium yang abnormal dalam proporsi yang kurang lebih sama dimana mereka secara normal berada dalam CES.
Penyebab kelebihan volume cairan mungkin berhubungan dengan kelebihan cairan biasa atau penurunan fungsi dari mekanisme homeostatis yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan cairan. Faktor – faktor penyebab dapat termasuk gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis hepar. Pemberian cairan yang mengandung natrium secara berlebihan. Masukan garam meja (natrium klorida) yang berlebihan atau natrium lain juga meningkatkan kecenderungan akan kelebihan cairan.

Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari FVE berasal dari perluasan partemen CES dan termasuk edema, distensi vena leher, dan krakels (bunyi paru yang abnormal). Manifestasi lain dari kelebihan volume cairan termasuk takikardia, peningkatan tekanan darah, tekanan nadi, dan tekanan vena sentral, peningkatan berat badan, peningkatan haluaran urin, dan napas pendek dan mengi.

Evaluasi Diagnostik
Data laboratorium yang bermanfaat dalam diagnosa FVE termasuk BUN dan tingkat hematokrit. Dengan adanya FVE, kedua nilai ini mungkin menurun kare na dilusi plasma.
Natrium urin akan meningkat jika ginjal mencoba mengekskresikan volume yang berlebihan. Rongent dada mungkin menunjukkan kandungan pulmonal. Hipervolemia terjadi jika aldosteron terstimulasi secara kronis (y.i.., sirosis, gagal jantung kongestif, dan sindroma nefrotik), karena itu natrium urin tidak akan meningkat dalam keadaan ini.

Penatalaksanaan
Diuretik. Diuretik diresepkan jika pembatasan diet natrium saja tidak cukup untuk mengurangi edema dengan mencegah reabsorpsi natrium dan air oleh ginjal. Pilihan diuretik didasarkan pada keparahan keadaan hipervolemik, tingkat kerusakan fungsi renal , dan kepatenan diuretik.
Modalitas Pengobatan Lainnya Hemodialisis atau dialisis peritoneal dapat dilakukan untuk membuang sampah nitrogen dan mengendalikan keseimbangan kalium dan asam basa, dan untuk membuang natrium dan cairan.
Diet Pembatasan Natrium. Pengobatan FVE biasanya mencakup pembatasan natrium pada diet. Diet harian rata – rata yang tidak dibatasi natrium mengandung 6 sampai 15 gr, sedangkandiet rendah natrium rentangnya dapat mulai dari pembatasan ringan sampai serendah 250 mg natrium per hari, bergantung kebutuhan pasien.

Pengkajian Keperawatan
Penting artinya untu mengkaji bunyi napas dengan interval yang teratur pada pasien beresiko, terutama jika cairan perenteral sedang diberikan. Perawat memantau tingkat edema pada bagian tubuh terutama yang tergantung, seperti kaki dan pergelangan kaki pada pasien yang dapat berjalan dan daerah sakral pada pasien yang tirah baring.

Intervensi Keperawatan
Mencegah FVE. Dianjurkan ketaatan pada diet yang diberikan. Pasien diberi instruksi untuk menghindari obat – obatan yang dijual bebas tanpa menanyakannya terlebih dahulu pada pemberi pelayan kesehatan, karena substansi ini mungkin mengandung natrium.
Mendeteksi dan Mengendalikan FVE. Mendeteksi FVE merupakan hal penting yang utama sebelum kondisi menjadi krisis. Intervensi termasuk memberikan istirahat, membatasi natrium, memantau terapi cairan parenteral, dan memberikan obat yang sesuai.