This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 16 Oktober 2011

KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN

KONSEP DASAR ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
PENGERTIAN
Etika Yunani Ethos : Adat istiadat / kebiasaan
1. Menurut Araskar dan David (1978) : ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
2. Curtin : Etika mrpx suatu disiplin ilmu yg diawali dgn mengidentifikasi, mengorganisasi, menganalisis & memutuskan perilaku Mc dng menrpx prinsip2 u/ mendeterminasi perilaku yg baik terhdp suatu situasi yg dihadapi.
3. Etika merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain.
4. Etika merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.
5. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 20

etika


mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup
etika merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.
Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etika keperawatan.
DASAR ETIKA KEPERAWATAN
1. Abad XIX Florence Nightingale: “bagaimana perawat harus berperilaku “
2. Thn 1903 : Hamotan Robb : “etika keperawatan untuk RS”
3. THN 1550, Ana “Kode Etik Profesi Kperawatan”
Etika keperawatan ad/ Filsafat yg mengarahx TJ moral yg yg mendasari praktik keperawatan
Etika keperawatan Ad/ kerangka berpikir bagi Perawat dlm membt keputusn, berTJ pd masy, anggota tim Kes lainya & pd profesinya
Etika profesi keperawatan merupakan alat ukur perilaku moral dlm keperawatan
Organisasi profesi dpt meletakan kerangka berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggungjawab kepada masyarakat, anggota tim Kes lainya dan kepada profesi ( ANA,1976)
Membina kepercayaan perawat - klien, sesama perawatan, masyarakat - profesi perawat.
Tujuan Etika Keperawatan :
- Mengenal dan mengidentifikasi unur-unsur moral dalam praktik keperawatan
- Membentuk strategi atw utk menganalisa mslh-mslh moral yg trjd dlm praktik KeperawAtan
- Menghubungkan prinsip2 moral/pelajaran yg baik yg dapat dipertanggungjawabkan pd diri sndr, kelg, masy & kpd Tuhan sesuai dgn kepercayaannya.
Persepsi berbeda dari keluarga & klien terhadap perawa
- Penyakit klien
- Kurangnya informasi teknis
- Regresi yg disbabkan o/ rasa sakit & pendereritaan
- Lingkungan yg tidak dikenal
-
Peran perawat sbg pelindung : etika keperawatan.
ETIKA KEPERAWATAN SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN SIKAP PERAWAT PROFESIONAL
Pendahuluan
Mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat  ada kepercayan
Profesi meningkatkan mutu pelayanan  ilmu pengetahuan, kemampuan tehnikal, hubungan antar manusia dan berpedoman pada kode Etik Profesi Keperawatan
Pengetahuan perawat diperoleh melalui pengalaman pribadi & emosional dgn org lain & ikut terlibat dlm mslh moral mereka ( Cooper ,1991)
Etika keperawatan dihubx. Dgn hub. Antar masyarakat & dgn karakter serta sikap perawat terhadap org lain.
Etika keperawatan : mengarahkan prwt u/menjd sensitif pd stp situasi & u/ memberix respon b’dsrx pengetahuan teknis & moral, integritas pribadi & rasa kasih.
Prinsip-prinsip moral dalam praktek Keperawatan.
Fungsinya : membuat secara spesifik apakah suatu tindakan di larang, diperlukan atau di izinkan dalam suatu keadaan.
Prinsip Moral yang sering di gunakan dalam keperawatan ( Johnstone, 1989, Baird et,at 1991 )
1. Autonomi (Otonomi)
2. Beneficience (berbuat baik)
3. Justice (keadilan)
4. Confidentiality (kerahasiaan)
5. Veracity(kejujuran)
6. Avoiding Killing (tidak merugikan)
7. Fidelity (menepati janji)
8. Akuntabilitas

“Antonomy” (otonomi)

Kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri
 Menghargai


Melibatkan pasien dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan Asuhan Keperawatan
Beberapa tindakan yang tidak mempertahankan otonomi
-Melakukan tindakan tanpa informasi sebelumnya.
-Melakukan sesuatu tanpa informasi yang relevan yang penting di ketahui pasien dalam membuat suatu pilihan.
-Tidak memmberikan referensi yang lengkap walaupun pasien menghendaki informasi tersebut.
-Memaksa pasien memberi informasi.
Tugas perawat berkaitan dengan upaya menghargai otonomi adalah :
1. Membantu dan membangkitkan
2. kemampuan pasien dalam mengambil keputusan
3. Mengsupport hak pasien Informed Concend
4. Arahan yang sifatnya Advance
5. ukungan keputusan pasien yang cakap
Hambatan Pelaksanaan Otonomi Pasien
Perawat/tim bukan profesional
Perawat/tim dominan dalam mengambil
Keputusan
Pasien tidak tahu haknya.
B. “Beneficience”
Prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain (kemurahan hati)
Prinsip kemurahan hati adalah :
Menghilangkan kondisi-kondisi yang sangat merugikan
Mencegah kerugian/kerusakan/kesalahan.
Berbuat baik.
Normaleaficence
Tindakan menghindarkan kerusakan/kerugian/kejahatan
Prinsip ---- Mengindikasikan bahwa individu secara moral di haruskan untuk menghindari yang merugikan orang lain.
Tanpa memberikan kerusakan
C. “Justice” (Keadilan)
Prinsip moral untuk berlaku adil bagi semua individu  setiap individu mendapat tindakan yang sama/konstribusi yang sama
Agar Justice tetap dilaksanakan, perlu :
1. Kontrak dengan klien
2. Kebutuhan individu
3. Upaya/usaha individu
4. Kemapuan membayar pasien
5. Konstribusi sosial.
D. Veracity
Merupakan suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain/pasien :
-Kebenaran adalah hal yang sangat pundamental dalam membangun hubungan dengan orang lain.
-Informasi tidak menyenangkan membuat depresi & ketakutan. Perawat mempersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi reaksi pasien.
-Pasien yang mengalami kanker pun ingin diberitahukan yang sebenarnya tentang kondisinya ( Yeatch Dalam Baird 1991 )
-15 -25 % dari pasien menolak tentang keadaan penyakitnya (Bok dalam Gillis 1991)
Fase awal pasien menolak tentang penyakitnya ( Rose 1969)
E. “Avoiding Killing”
Menekankan kewajiban perawat untuk menghargai kehidupan manusia, tidak membunuh atau mengakhiri kehidupan.
- Bila Kewajiban perawat melakukan hal-hal yang menguntungkan bagi pasien (Beneficience) haruslah perawat membantu pasien mengatasi penderitaannya atau mempercepat kematian.
-  Perawat menghargai eksistensi kemanusiaan, mempunyai konsekwensi untuk melindungi dan mempertahankan kehidupan dengan berbagai cara.
F. “Fidelity”
Menjelaskan kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya
Kewajiban mempertahankan hubungan salin percaya antara perawat dan pasien
* Menepati janji
* Menyimpan rahasia
* Caring
Caring” sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan diri.
“Caring” dalam askep :
• Menjalin hubungan saling percaya antara perawt dengan pasien
• Memberi Penghargaan pada pasien
• Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah bagi pasien.
• Memberi kebebasan melakukan ibadah
• Membuat pasien sejahtera
G.“Confidenciality”

Upaya merahasiakan informasi yang sifatnya rahasia bagi pasien untuk menjaga privasi pasien  prinsip etik yang mendasar.

Misal : Data – Pasien
* Menghindarkan diri mendiskusikan kondisi pasien dengan orang yang tidak terkait.
H. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

Rabu, 05 Oktober 2011

makalah sejarah keperawatan internasional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing (bpk. Windu Santoso, M.Kep), sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.

Mojokerto , 05 Oktober 2011.


Penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN.
A. Latar belakang Masalah.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik lanjut. Di sisi lain , banyak dari perawat-perawat sekarang kurang mengetahui tentang sejarah keperawatan baik nasional maupun internasional . Sehingga mereka kurang mengerti dan memahami sejarah dari profesi yang sedang mereka geluti saat ini.
B. Tujuan.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan internasional,
2. Mengetahui bagaimana hubungan dari sejarah keperawatan yang ada dengan keperawatan saat ini.
C. Metode Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab utama. Bab I berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan , dan metode penulisan makalah ini. Bab II merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tinjauan pustaka, yang membahas materi/pokok bahasan. Bab III merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN.
A. Sejarah Keperawatan Internasional
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, meskipun provesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi anggapan itu tidak selalu benar karena keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di dunia.

1. Sejak zaman manusia.
itu diciptakan (manusia itu ada)/Zaman Purba
Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus memiliki naluri keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purbaorang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka mengusir roh-roh agar penyakit tersebut bisa di sembuhkan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan untuk merawat orang-orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.

2. Zaman keagamaan
pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita karena perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan pada zaman ini adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

3. Zaman masehi
pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para wanita bertugas untuk merawat oarng yang sakit sedangkan orang alaki-laki bertugas mengubur mayat jika mereka meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit di gunakan sebagai tempat merawat orang sakit,orang cacat,miskin dan yatim piatu. Pada saat itu juga di daratan benua Asia, khususnya di Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam di ikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana dalam AlQuran di tuliskan pentingnya menjaga kebersihan diri, makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut telah melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.

4. Zaman permulaan abad 21
Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan kembali.

5. Zaman sebelum perang dunia kedua
Pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta/ kepedulian sesama manusia di mana saling membantu sesama manusia saling membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para perawat, ia memiliki pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat mnetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus di miliki para calon perawat. Florence dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854 - 1856) antara Roma dan Turki yang dirawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya kemudian mendirikan sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan yang di beri nama Nightingale Nursing School.

6. Masa selama perang dunia kedua
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
7. Masa pascaperang dunia dua
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau cara-cara untuk memberikan penyembuhan dengan segala cara bagi pasien. Pada masa itu perekembangan perawat di mulai dengan adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tangung jawabnya dalam tugas.

8. Periode tahun 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. setelah itu penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.


keperawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara

a.Mesir.
Bangsa mesir pada zaman purba mempercayai bahwa dewa Isis yang memberikan penyakit dan memberikan pertolongan (kesembuhan)pada manusia. Kuil merupakan rumah sakit pertama di mesir
Ketabiban
Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba(± 4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ,ia
menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan
tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku
tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir.
b. Babylon dan syiria
pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari hidung dan merawat jerawant pada muka.
Bangsa Babylon menyembah dewa,mereka menganggap perawatan atau pengobatan
berdasarkan kepercayaan tersebut.
c . Yahudi kuno
Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.

d . Tiongkok
Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea
dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan
psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :
1.Seng Lung Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam
dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,
Tanya, Rasa.
2.Chang Chung Ching ± 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan
menggunakan bamboo.
e . Yunani
Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa
(polytheisme). dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa
pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka
timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil
(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan
dikerjakan oleh para budak-budak.
Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah
bapak pengobatan
2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.
G. Roma
Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang
terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-
pot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :
pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).
Seorang wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan
menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.

H. Irlandia
Ilmu Pengetahuan tentang pengobatan telah lama diketahui SM. Pada abad ke 3 Seorang putri raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang miskin yang sakit. Nama RS tersebut Broin Beargh à : rumah kesusahan
I. Amerika
Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika
mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum
yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Belleuveu
Hospital di New York. “Rumah sakit” yang awal didirikan ini memberikan
perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak
yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan digambarkan sebagai orang
miskin atau tahanan yang sering mabuk.
Pada tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan membangun rumah sakit pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada tahun 1809 di Amerika Serikat, Bunda Elizabeth Seton mendirikan perkumpulan Sisters of Charity of St. Joseph yang pertama di Amerika, tepatnya di Maryland . membangun rumah sakit di New Orleans, Chicago, dan San Fransisco.
Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood of
Holy Communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit
dan memberikan asuhan keperawatan.


C. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Indonesia
pada saat ini muncul anggapan di masyarakat yang menyebut perawat sebagai pembantu dokter. Karena anggapan tersebut, peran dan posisi perawat di masyarakat semakin termarjinalkan. Kondisi semacam ini telah membentuk karakter dalam diri perawat yang pada akhirnya berpengaruh pada profesi keperawatan secara umum. Perawat menjadi sosok tenaga kesehatan yang tidak mempunyai kejelasan wewenang atau ruang lingkup. tugas perawat hanya membantu pekerjaan dokter. Perawat tidak diakui sebagai suatu profesi, melainkan pekerjaan di bidang kesehatan yang aktivitasnya bukan didasarkan atas ilmu, tetapi atas perintah/instruksi dokter—sebuah rutinitas belaka. Pada akhirnya, timbul sikap manut perawat terhadap dokter.
Dampak lain yang tidak kalah penting adalah berkembangnya perilaku profesional yang keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat yang menjalankan praktik pengobatan yang sebenarnya merupakan kewenangan dokter. Realitas seperti ini sering kita temui di masyarakat. Uniknya, sebutan untuk perawat pun beragam. Perawat laki-laki biasa disebut mantri, sedangkan perawat perempuan disebut suster. ini terjadi karena perawat sering kali diposisikan sebagai pembantu dokter. Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang dokter, padahal lingkup kewenangan kedua profesi ini berbeda.
Tidak menutup kemungkinan, fenomena seperti ini masih terus berlangsung hingga kini. Hal ini tentunya akan menghambat upaya pengembangan keperawatan menjadi profesi kesehatan yang profesional.
Jika kita cermati lebih jauh, hal yang berlaku justru sebaliknya. Dokter seharusnya merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti kita ketahui, perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan klien. Asuhan keperawatan yang diberikan pun sepanjang rentang sehat-sakit. Dengan demikian, perawat adalah pihak yang paling mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas klien. Sudah selayaknya jika profesi kesehatan lain meminta "izin" terlebih dahulu kepada perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang sama juga berlaku untuk keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah perawat menyatakan kondisinya memungkinkan. Walaupun program terapi sudah dianggap selesai, program perawatan masih terus berlanjut karena lingkup keperawatan bukan hanya pada saat klien sakit, tetapi juga setelah kondisi klien sehat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan kesehatan guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari keperawatan internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Salemba Medika: Jakarta

Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

Sabtu, 01 Oktober 2011

contoh pendahuluan makalah tentang hypervolemia

PENDAHULUAN.
LATAR BELAKANG.
Pada abad 21 ini banyak orang yang kurang mau mengenal tentang berbagai macam penyakit dan berbagai penyebab-penyebabnya termasuk penyakit hypervolemia , meskipun penyakit ini jarang terjadi tapi penyakit ini mengakibatkan penderitanya harus menjaga intake cairan dalam tubuhnya , bahkan bisa saja si penderita tidak boleh minum sama sekali , sehingga si penderita harus menggantungkan pada diuretik agar bisa mengeluarkan cairan dalam tubuhnya. Penyakit ini biasanya terjadi karena kecerobohan dari orang tersebut dalam mengkonsumsi natrium berlebihan .
PERMASALAHAN.
1. Apa pengertian tentang penyaki hypervolemia ?
2. Apa penyebab penyakit tersebut di derita ?

TUJUAN.
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pengertian penyakit hypervolemia.
2. Mengetahui berbagai penyabab penyakit tersebut





mohon kritik dan sarannya ya temen2..................
kalo ada usulan silahkan komen ya.........................